Skip to main content

Debian Router #2 - Membuat DHCP Server

 DHCP server adalah server jaringan yang berfungsi untuk mendistribusikan alamat IP dan informasi konfigurasi secara otomatis kepada perangkat klien. DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu protokol standar yang memungkinkan perangkat di jaringan untuk memperoleh alamat IP dan pengaturan jaringan lainnya secara otomatis. 

 DHCP server memiliki beberapa fungsi, di antaranya: Mengelola alamat IP yang tersedia dalam jaringan, Mendistribusikan alamat IP sesuai permintaan, Membantu memperbarui alamat IP secara otomatis, Mencegah terjadinya IP conflict, Memastikan efisiensi penggunaan alamat IP. 

 DHCP server dapat mengkonfigurasi informasi lainnya selain alamat IP, seperti subnet mask, gateway default, dan DNS. Dengan adanya DHCP, administrasi jaringan menjadi lebih efisien karena tidak perlu mengkonfigurasi setiap perangkat secara manual. 


Topologi Jaringan


Langkah Installasi DHCP Server

1. Set Ip Address Untuk Semua Interfaces

nano /etc/network/interfaces

	auto enp0s3

iface enp0s3 inet static

address 192.168.1.122
netmask 255.255.255.0 network 192.168.1.0 gateway 192.168.1.1









auto enp0s8

iface enp0s8 inet static


address 192.168.100.1

netmask 255.255.255.0

network 192.168.100.0
auto enp0s9

iface enp0s9 inet static

address 192.168.101.1

netmask 255.255.255.0


network 192.168.101.0

Ctrl + O untuk menyimpan, Ctrl + X untuk keluar

2. Restart service jaringan

    /etc/init.d/networking restart

    Update repository Debian
    apt update

3. Install paket software DHCP Server dari repository debian

        apt install isc-dhcp-sever

 4. Konfigurasi dhcp server

    Selanjutnya konfigurasi file dhcp server di /etc/dhcp/dhcpd.conf

        nano  /etc/dhcp/dhcpd.conf

Edit penulisannya menjadi seperti dibawah ini, serta hilangkan tanda # di setiap baris.

# A slightly different configuration for an internal subnet.
#
# Subnet Pertama enp0s8
subnet 192.168.100.0 netmask 255.255.255.0 {
  range 192.168.100.2 192.168.100.254;
  option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
  option domain-name "";
  option routers 192.168.100.1;
  option broadcast-address 192.168.100.255;
  default-lease-time 600;
  max-lease-time 7200;
}
#
# Subnet kedua enp0s9
subnet 192.168.101.0 netmask 255.255.255.0 {
  range 192.168.101.21 192.168.101.254;
  option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
  option domain-name "";
  option routers 192.168.101.1;
  option broadcast-address 192.168.101.255;
  default-lease-time 600;
  max-lease-time 7200;

subnet = network address setiap segmen ip enp0s8 dan enp0s9
netmask = subnet mask, mengikuti prefix /24
range = jangkauan ip address dhcp, ip yang akan diberikan kepada client didalam jaringan
option domain = DNS server, jika tidak ada biarkan saja
option routers = IP router / gateway, atau alamat awal dalam ip
option broadcast = IP broadcast, alamat akhir dalam ip.


5. Mengatur Interface yang digunakan untuk dhcp

kita akan menggunakan 2 interface yakni enp0s3/eth2, dan enp0s9/eth3 yang akan digunakan untuk koneksi dan memberikan alamat ip ke arah client.

        nano /etc/default/isc-dhcp-server

17 INTERFACESv4="enp0s8 enp0s9"
18 INTERFACESv6=""

6. Restart DHCP service

        systemctl restart isc-dhcp-server

jika terdapat error (pada debian 12) maka lakukan cara berikut

1. Server Tidak Berjalan:

jalankan layanan:

systemctl start isc-dhcp-server.service

2. lalu cek status

systemctl status isc-dhcp-server.service

untuk memeriksa apakah layanan berjalan 

pastikan status aktiv atau running.

Pengujian

Silahkan nyalakan client dan atur ip address menggunakan mode DHCP, maka akan terlihat ip address telah berubah mengikuti apa yang diberikan oleh router.

Lakukan ping ke gateway untuk memastikan ada koneksi dari arah client ke router.





Selamat Belajar.



Referensi

https://rafimf.gitlab.io/notes/network/linux/instalasi-dhcp-debian/

Comments

Popular posts from this blog

Debian Router #1- Konfigurasi Linux Debian Sebagai Default Gateway

 Perute atau penghala (bahasa Inggris: router) adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai perutean atau penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan ketiga (lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari tumpukan protokol (protocol stack) tujuh-lapis OSI. (Wikipedia). Tugas router juga menjadi perantara atau  gateway yang mewakili client didalam jaringan menuju internet, jadi setiap permintaan terhadap kases dari luar jaringan lokal akan diteruskan melalui riuter, sejalan dengan fungsi tersebut maka selanjutnya kita kan membuat sebuah gateway menggunakan debian, jadi nantinya client yang kan terkoneksi ke internet akan melewati debian router. Topologi Jaringan Konfigurasi Debian Router / Server Set IP Adddress :      nano /etc/network/interfaces auto enp 0s3 iface enp 0s3 inet static address 192.168.1. 122 netmask 255.255.255.0 network 192.16...

Konfigurasi NAT ( Internet Gateway ) pada Debian 11

  Assalamualaikum. Pada tulisan ini akan dibahas bagaimana cara konfigurasi NAT untuk gateway internet pada Debian 11 Bullseye, yang mana ini lanjutan dari materi sebelumnya yaitu DHCP server di Debian Bullseye. Sebelumnya kita telah membuat DHCP Server yang akan memberikan Ip Address untuk client dijaringan internal yang menggunakan Windows 7, Client telah mendapatkan Ip Address dari Debian, namun belum bisa mengkases internet, dan melalui tutorial berikut kita akan memberikan Internet ke arah client dengan melakukan konfigurasi NAT. Selamat mencoba. Pertama pastikan telah mengupdate dan mengupgrade system/aplikasi dengan perintah : #apt update dan upgrade dengan perintah : #apt upgrade Setelah selesai silahkan edit file sysctl.conf dengan perintah : #nano /etc/sysctl.conf cari bagian baris bertuliskan berikut : #net.ipv4.ip_forward=1 aktifkan baris tersebut dengan cara menghapus tanda tagar # pada awal baris menjadi : net.ipv4.ip_forward=1 Selanjutnya, Install ip tables pada Debi...