Assalamualaikum, pertemuan ini kita akan meng-install sistem operasi Debian 11.5 untuk keperluan pembuatan server DHCP, DNS dan Website lokal, panduan ini diperuntukan untuk siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, atau siapapun yang berminat.
Dalam praktek ini, kita tidak menginstall langsung debian kedalam komputer,PC tetapi menggunakan software virtualBox.
Langkah pertama : Persiapan
Buka software virtualbox dan buatlah mesin baru dengan meng-klik New.

Beri identitas nama untuk mesin virtual debian dan sesuaikan tipe os Debian dengan file iso debian kalian, apakah versi i386/32 bit atau amd64/64 bit dan klik klik Next

Langkah berikutnya, tentukan alokasi Memory atau RAM yang akan digunakan oleh Debian, Jangan melebihi dari RAM yang digunakan di komputer utama ,Misal Komputer kita memiliki RAM 4 GB , maka beri saja Debian 1024MB atau 1GB.

Pilih Create virtual harddisk now dan klik Create, dan pilih tipe harrdisk adalah VDI (Virtual Disk Image)


Pada bagian storage & physical harddisk pilih Dynamically Alocated dan pilih Next

Alokasikan untuk OS Debian kapasitas harddisk kurang lebih sebesar 30 GB untuk latihan ini. Pilih Create untuk melanjutkan.


Selanjutnya Atur pada menu Storage, pada bagian sebelah kanan ada menu Storage Device dan klik tulisan/ icon empty dan arahkan mouse dan klik icon optical drive (bergambar cd/dvd) dan pilih tanda panah kebawah, selanjutnya cari dan pilih dimana lokasi file iso Debian anda berada.

Langkah berikutnya, kita atur adaptor jaringan dengan memilih menu Network, aktifkan adapter 1 dan arahkan ke Bridge Adapter, selanjutnya pilih dan aktifkan Adapter 2 dan atur ke Internal Network.


Pengaturan telah selesai, berikutnya kita jalankan Installasi OS Debian dengan Meng-klik tanda panah kebawah disamping icon Start , dan pilih Headless Start. headless start kita pilih untuk me-running program supaya lebih ringan ketika pertama kali dijalankan. Selanjutnya program akan berjalan.

Pilih menu Install dan ketika awal installasi Debian kita akan mengatur bahasa, lokasi dan tempat, atur sesuai keinginan kalian dan tekan enter, atau biarkan sesuai pilihan sistem dan tekan enter untuk melanjutkan.




Untuk primary network interface kita pilih enp0s3 atau yang pertama sebagai pilihan jaringan utama, tekan enter untuk lanjut.

Atur hostname dengan nama kalian yang ingin gunakan untuk keperluan kalian atau biarkan saja dan pilih continue dan tekan enter.

Selanjutnya isikan password untuk root (Administrator), dan isikan lagi password untuk verivikasi dan continue untuk melanjutkan.

Langkah berikutnya,isikan nama pengguna baru dengan nama kalian, dan isikan password penggunanya.


Untuk pengisian zona waktu boleh kalian pilih atau biarkan estern dan pilih continue lalu enter.

Langkah berikutnya adalah mulai membuat Partisi atau ruang untuk sistem, pada sistem operasi Linux setidaknya diperlukan dua, atau tiga partisi utama untuk menjalankannya.
- pertama adalah partisi swap, digunakan untuk membantu menjalankan sistem atau meningkatkan kerja memory/RAM ketika sistem membutuhkannya. Alokasi swap biasanya sebesar dua kali alokasi RAM, contoh diawal tadi kita atur RAM sebesar 1 GB/1024MB, maka partisi Swap menjadi dua kali 1GB atau menjadi 2GB. Tetapi bila RAM PC/laptop kalian lebih dari 4 GB alokasi swap tidak harus lagi menjadi dua kali RAM, artinya swap bebas kalian tentukan sendiri.
- Partisi root atau dijabarkan dengan tanda garis miring ( / ). Ini adalah jenis partisi utama yang digunakan untuk menjalankan sistem.
- Partisi /home adalah partisi yang digunakan sebagai penyimpan file pengguna dan dapat juga dimanfaatkan untuk sistem.
Kita akan menggunakan cara mempartisi Manual agar lebih memahami konsep diatas, kalau kalian pengguna awal dan tidak ingin dibuat repot urusan partisi, boleh memilih opsi Guided – use entire disk.

Setelah memilih partisi manual, silahkan arahkan ke Harddisk yang kita siapkan dan tekan enter untuk memilih.

Lanjutkan dengan pilih Yes untuk memilih partisi.

lanjutkan dengan memilih partisi yang bertuliskan FREE SPACE lalu enter.

Lanjutkan dengan memilih Create a new partition untuk membuat partisi baru, enter.
Alokasikan sebesar 2GB untuk membuat partisi Swap dengan menghapus dulu partisi awal dan ketik-kan 2 GB lalu enter atau continue.



Berikutnya kita atur jenis partisi menjadi swap area, dengan mengganti bagian Use as : Ext journaling file system, tekan enter dan ganti menjadi swap area, dan enter lagi untuk memilih.


Setelah menjadi swap area, selanjutnya pilih done setting tekan enter dan partisi swap telah selesai dibuat.
langkah berikutnya pilih lagi di tulisan FREE SPACE dan buat partisi baru untuk root ( / ) dan pilih create new partition dan enter.


Alokasikan semua sisa partisi untuk membuat partisi root, disini kita tidak membuat partisi /home dikarenakan ukuran harddisk kita kecil.
pilih continue untuk membuat partisi root, dan tipe partition ke Logical dan biarkan posisi ke Use as : Ext 4 Journaling file system dan mount point ke posisi garis miring (/).
Pilih Done setting dan Pilih Finish partitioning untuk melanjutkan menulis partisi.




Pilih Yes dan enter untuk pilihan Write the change to disk..

Biarkan proses installasi berjalan,

Pilih No pada pilihan Scan extra installation media dan Use network mirror dan Survey.



Hilangkan tanda bintang * dengan cara tekan spasi di keyboard pada bagian Debian desktop environment dan Gnome, lalu pilih continue dan enter. Tunggu dan biarkan proses berjalan.

Selanjutnya pilih yes pada bagian Install GRUB boot loader, dan pilih partisi /dev/sda (ata-VBOX….) dan tekan enter. biarkan lagi proses sampai Finish dan pilih continue lalu enter untuk menyelesaikan installasi Debian.



Proses instalasi OS Debian telah selesai. Selanjutnya debian akan melakukan restart dan kita tunggu saja sampai masuk kedalam sistem operasi.
Selanjutnya kita akan log-in sebagai root dengan cara mengetikkan root di samping tulisan login : dan ketikkan password untuk rootnya dan tekan enter.

Untuk mematikan komputer Debian, cukup ketikkan perintah poweroff dan tekan enter, maka komputer akan dimatikan.

Demikian panduan langkah demi langkah Installasi sistem operasi Debian, selanjutnya akan dilanjutkan dengan konfigurasi DHCP Server pada artikel berikutnya.
Selamat belajar, Semoga Sukses!.
Comments
Post a Comment