Skip to main content

Linux 06 - File Permissions

 File permission adalah hak akses bagi user untuk membaca,menulis dan mengeksekusi sebuah  file.


Apa gunanya ?


- Tidak lain adalah untuk keamanan data, untuk menjaga file-file supaya hanya diakses user yang berkepentingan.


Di linux mempunyai 3 hak akses berbeda pada sebuah file, yaitu owner (pemilik file) , group dan publik.
Secara garis besar file permission dibagi menjadi tiga yaitu usergroup dan other. Setiap file atau folder di system file memiliki tiga atribut yaitu ownergroup, dan mode.

- Owner adalah id dari user pemilik file atau folder tersebut.

- Group adalah gid dari grup dimana user pemilik file atau folder tersebut terdaftar.

- Mode adalah sederetan angka 0 dan 1 untuk menyatakan flags akses terhadap suatu file atau folder.


untuk melihat sebuah permissions file dalam sebuah file, kita bisa menggunakan perintah BASH yaitu :
-$ ls -l


di linux ada 3 jenis tipe akses dan symbol angkanya yaitu seperi gambar di bawah ini :

  • r=4  (read /dibolehkan membaca file)
  • w=2 (write /dibolehkan mengedit-delete file)
  • x=1  (executable /dibolehkan mengeksekusi file untuk file binnary)
  • t=1  (adalah permission untuk mengeset  sticky bit dan diletakan di digit pertama misal 1640)
  • s=4  (SUID attribut,agar aplikasi menggunakan user owner berikut permission nya ketika dijalankan oleh user lain)
  • g=2  (SGID attribut,agar aplikasi menggunakan group owner berikut permission nya ketika dijalankan oleh user lain)


Untuk merubah hak akses file/folder pada linux kamu bisa menggunakan perintah chmod , perintah chmod bisa kamu gunakan dengan 2 cara,yaitu :

  • Memasukan atribut berupa angka pada perintah chmod
  • Atau memasukan parameter huruf saat menggunakan perintah chmod untuk merubah hak akses file.


$ chmod -nama file-


contoh :
kita akan mengubah permissions suatu file yang bernama LAT1.txt , dengan ketentuan user hanya bisa membaca dan menulis,group hanya bisa menulis dan mengeksekusi, other hanya bisa mengeksekusi.


jadi perintah nya seperti ini :


user = dapat digunakan untuk membaca dan menulis
group = menulis dan mengeksekusi
other = mengeksekusi

- $ chmod 631 LAT1.txt

ket :

6 adalah angka 4+2 atau r/4+w/2 = 6

3 adalah angka 2+1 atau w/2+x/1 = 3

1 adalah x/1 = 1


maka akan muncul hasilnya seperti di bawah ini :
-rw--wx--x


Contoh 2  Cara Mengubah Hak Akases File Dengan Atribut angka

File dengan nama dokumen1 ingin dirubah dengan permission -rw-r—– 

kamu hanya perlu memasukan 640 ke chmod command

darimana asalnya angka 640?

pertama – kita bagi attribut permission diatas menjadi 3 bagian yaitu owner permision,group dan other permission seperti dibawah ini

-rw-               r–          —
0+4+2+0   4+0+0    0+0+0

kedua – kita jumlahkan nilai permission untuk setiap bagian(section)

6                     4              0

ketiga -tinggal kamu masukan ke chmod command angka 640 (# chmod 640 dokumen1) yang sama artinya dengan -rw-r—– ,read write untuk owner,read untuk group dan otheer tidak diberi permission apapun.

Ubah Hak Akses File Dengan Symbolic/Huruf 
kamu juga bisa mengeset permission menggunakan symbol huruf ,walau caranya agak sedikit ribet karena saat pengesetan permission perlu dilakukan satu per satu baik untuk owner,group dan other.

r – Read                w – Write              x – Execute

Adapun simbol untuk mengeset permision yang kita maksud,kamu bisa  gunakan simbol:

u – Owner   -> Mengeset Owner permission
g – Group    ->Mengeset Group permission
o – Others    ->Mengeset Other permission
a – All users  ->Mengeset semua permission (owner,group dan other sekaligus) 

Tanda + (plus) dan – (minus) digunakan sebagai operator untuk meambahkan/mengaktifkan permission atau menghapus/mencabut permission.

Contoh Cara Mengubah Hak Akses File Dengan Atribut Huruf/symbolic

kamu ingin mengeset permission sebuah file dengan nama dokumen.doc menjadi rwxr—–yang sebelum nya beratribut rwxrw-r– ,maka kamu hanya perlu mengubah permission group dan other karena owner permission nya masih sama.

-Ubah group permision menjadi read only (r–) dengan menghapus permission write (w) menggunakan perintah 
# chmod g -w dokumen.doc

-Ubah other permission menjadi nothing (—) dengan menghapus permission read (r) menggunakan perintah 
# chmod o -r dokumen.doc

Gunakan tanda + jika kamu ingin menambahkan attribut dan tanda – jika ingin mencabut attribut.

Sumber :
https://mahasiswa.ung.ac.id/531413145/home/2013/10/30/pertemuan-8-hak-akses-atau-file-permissions.html
https://www.belajarlinux.org/memahami-dan-mengatur-hak-akses-serta-kepemilikan-file-folder-linux/

Comments

Popular posts from this blog

Debian Router #1- Konfigurasi Linux Debian Sebagai Default Gateway

 Perute atau penghala (bahasa Inggris: router) adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai perutean atau penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan ketiga (lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari tumpukan protokol (protocol stack) tujuh-lapis OSI. (Wikipedia). Tugas router juga menjadi perantara atau  gateway yang mewakili client didalam jaringan menuju internet, jadi setiap permintaan terhadap kases dari luar jaringan lokal akan diteruskan melalui riuter, sejalan dengan fungsi tersebut maka selanjutnya kita kan membuat sebuah gateway menggunakan debian, jadi nantinya client yang kan terkoneksi ke internet akan melewati debian router. Topologi Jaringan Konfigurasi Debian Router / Server Set IP Adddress :      nano /etc/network/interfaces auto enp 0s3 iface enp 0s3 inet static address 192.168.1. 122 netmask 255.255.255.0 network 192.16...

Debian Router #2 - Membuat DHCP Server

 DHCP server adalah server jaringan yang berfungsi untuk mendistribusikan alamat IP dan informasi konfigurasi secara otomatis kepada perangkat klien. DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu protokol standar yang memungkinkan perangkat di jaringan untuk memperoleh alamat IP dan pengaturan jaringan lainnya secara otomatis.   DHCP server memiliki beberapa fungsi, di antaranya: Mengelola alamat IP yang tersedia dalam jaringan, Mendistribusikan alamat IP sesuai permintaan, Membantu memperbarui alamat IP secara otomatis, Mencegah terjadinya IP conflict, Memastikan efisiensi penggunaan alamat IP.   DHCP server dapat mengkonfigurasi informasi lainnya selain alamat IP, seperti subnet mask, gateway default, dan DNS. Dengan adanya DHCP, administrasi jaringan menjadi lebih efisien karena tidak perlu mengkonfigurasi setiap perangkat secara manual.  Topologi Jaringan Langkah Installasi DHCP Server 1. Set Ip Address Untuk Semua Interfaces ...

Konfigurasi NAT ( Internet Gateway ) pada Debian 11

  Assalamualaikum. Pada tulisan ini akan dibahas bagaimana cara konfigurasi NAT untuk gateway internet pada Debian 11 Bullseye, yang mana ini lanjutan dari materi sebelumnya yaitu DHCP server di Debian Bullseye. Sebelumnya kita telah membuat DHCP Server yang akan memberikan Ip Address untuk client dijaringan internal yang menggunakan Windows 7, Client telah mendapatkan Ip Address dari Debian, namun belum bisa mengkases internet, dan melalui tutorial berikut kita akan memberikan Internet ke arah client dengan melakukan konfigurasi NAT. Selamat mencoba. Pertama pastikan telah mengupdate dan mengupgrade system/aplikasi dengan perintah : #apt update dan upgrade dengan perintah : #apt upgrade Setelah selesai silahkan edit file sysctl.conf dengan perintah : #nano /etc/sysctl.conf cari bagian baris bertuliskan berikut : #net.ipv4.ip_forward=1 aktifkan baris tersebut dengan cara menghapus tanda tagar # pada awal baris menjadi : net.ipv4.ip_forward=1 Selanjutnya, Install ip tables pada Debi...