Skip to main content

Linux 10 - Ip Address Static & Remote SSH (Secure Shell)

IP Static adalah IP yang ditetapkan atau ip dedicated ke sebuah server sehingga IP nya tidak berubah - ubah, sementara Secure Shell atau SSH adalah sebuah protokol yang dapat memungkinkan komunikasi antara dua mesin melalui jaringan yang aman. SSH menyediakan jalur yang aman serta terenkripsi bagi dua mesin yang terhubung dari jarak jauh.

Intinya SSH digunakan untuk melakukan remote mesin virtual debian linux melalui aplikasi SSH seperi Putty melalui komputer host atau komputer kita. Jadi kita tidak perlu mengetik perintah langsung di mesin virtual debian.

1. Setting Ip Static

Sebelumnya kita sudah harus mengetahui berapa ip dinamis yang kita punya melalui perintah ifconfig


ip yang kita punya terlihat 192.168.1.66/24, ip tersebut adalah ip dinamis yang dapat berubah, kita akan gunakan ip tersebut sebagai ip tetap debian dengan cara :

root@debian:~# nano /etc/network/interfaces
rubah seperti gambar atau  sesuaikan dengan ip yang kalian inginkan tetapi teap satu segmen dengan ip ISP

Awalnya :

#the primary network interface
allow hotplug enp0s3
iface enp0s3 inet dhcp

menjadi :

#the primary network interface
allow hotplug enp0s3
iface enp0s3 inet static
            address 192.168.1.66
            netmask 255.255.255.0
            gateway 192.168.1.1


Ctrl +O enter untuk menyimpan, Ctrl+X enter untuk keluar,

Restart servis jaringan
root@debian:~#  /etc/init.d/networking restart

2. SSH Remote

Server SSH tidak diinstal secara default pada sistem Debian. Untuk menginstalnya, gunakan paket openssh-server, yang tersedia di repositori Debian. Untuk menginstal SSH, ketik:

root@debian:~# apt install openssh-server

Verifikasi instalasi dengan menjalankan perintah berikut:

root@debian:~# systemctl status ssh 


pastikan status active (running)

Seting tambahan,
Biasanya ssh akan berjalan secara otomatis setelah di install,namun kita kan mencoba melakukan pengaturan tambahan pada port untuk ssh,caranya :

Buka sshd_config
root@debian:~# nano /etc/ssh/sshd_config

lalu hilangkan tanda # pada port 22,karena default di putty port ssh adalah 22, atau kita bisa merubah port menggunakan angka lain yang tidak digunakan oleh port lain untuk menambah kemanan.lalu simpan dan keluar
Download aplikasi putty

Buka aplikasi PUTTY , isi host name dengan ip 192.168.1.66 port : 22 -> Open, lalu pilih Accept pada tampilan yang muncul dan silahkan login sebagai root dan isikan password




Jika ada keterangan access denied maka lakukan kita perlu tutup putty ,kembali ke debian dan edit file sshd_config

root@debian:~# nano /etc/ssh/sshd_config

Hilangkan tanda # pada baris #PermitRootlogin prohibit-password rubah menjadi  PermitRootlogin yes
Ctrl +O enter untuk menyimpan, Ctrl+X enter untuk keluar.



Restart SSH
root@debian:~# systemctl restart ssh

Buka kembali putty dan login, maka akan berhasil.



Selamat Belajar..









Comments

Popular posts from this blog

Debian Router #1- Konfigurasi Linux Debian Sebagai Default Gateway

 Perute atau penghala (bahasa Inggris: router) adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai perutean atau penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan ketiga (lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari tumpukan protokol (protocol stack) tujuh-lapis OSI. (Wikipedia). Tugas router juga menjadi perantara atau  gateway yang mewakili client didalam jaringan menuju internet, jadi setiap permintaan terhadap kases dari luar jaringan lokal akan diteruskan melalui riuter, sejalan dengan fungsi tersebut maka selanjutnya kita kan membuat sebuah gateway menggunakan debian, jadi nantinya client yang kan terkoneksi ke internet akan melewati debian router. Topologi Jaringan Konfigurasi Debian Router / Server Set IP Adddress :      nano /etc/network/interfaces auto enp 0s3 iface enp 0s3 inet static address 192.168.1. 122 netmask 255.255.255.0 network 192.16...

Debian Router #2 - Membuat DHCP Server

 DHCP server adalah server jaringan yang berfungsi untuk mendistribusikan alamat IP dan informasi konfigurasi secara otomatis kepada perangkat klien. DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu protokol standar yang memungkinkan perangkat di jaringan untuk memperoleh alamat IP dan pengaturan jaringan lainnya secara otomatis.   DHCP server memiliki beberapa fungsi, di antaranya: Mengelola alamat IP yang tersedia dalam jaringan, Mendistribusikan alamat IP sesuai permintaan, Membantu memperbarui alamat IP secara otomatis, Mencegah terjadinya IP conflict, Memastikan efisiensi penggunaan alamat IP.   DHCP server dapat mengkonfigurasi informasi lainnya selain alamat IP, seperti subnet mask, gateway default, dan DNS. Dengan adanya DHCP, administrasi jaringan menjadi lebih efisien karena tidak perlu mengkonfigurasi setiap perangkat secara manual.  Topologi Jaringan Langkah Installasi DHCP Server 1. Set Ip Address Untuk Semua Interfaces ...

Konfigurasi NAT ( Internet Gateway ) pada Debian 11

  Assalamualaikum. Pada tulisan ini akan dibahas bagaimana cara konfigurasi NAT untuk gateway internet pada Debian 11 Bullseye, yang mana ini lanjutan dari materi sebelumnya yaitu DHCP server di Debian Bullseye. Sebelumnya kita telah membuat DHCP Server yang akan memberikan Ip Address untuk client dijaringan internal yang menggunakan Windows 7, Client telah mendapatkan Ip Address dari Debian, namun belum bisa mengkases internet, dan melalui tutorial berikut kita akan memberikan Internet ke arah client dengan melakukan konfigurasi NAT. Selamat mencoba. Pertama pastikan telah mengupdate dan mengupgrade system/aplikasi dengan perintah : #apt update dan upgrade dengan perintah : #apt upgrade Setelah selesai silahkan edit file sysctl.conf dengan perintah : #nano /etc/sysctl.conf cari bagian baris bertuliskan berikut : #net.ipv4.ip_forward=1 aktifkan baris tersebut dengan cara menghapus tanda tagar # pada awal baris menjadi : net.ipv4.ip_forward=1 Selanjutnya, Install ip tables pada Debi...