Skip to main content

Linux 02 - Mengenal Shell dan Filesystem

Shell adalah program (penterjemah perintah) yang menjembatani user dengan sistem operasi dalam hal ini kernel (inti sistem operasi), umumnya shell menyediakan prompt sebagai user interface, tempat dimana user mengetikkan perintah-perintah yang diinginkan baik berupa perintah internal shell (internal command), ataupun perintah eksekusi suatu file progam (eksternal command), selain itu shell memungkinkan user menyusun sekumpulan perintah pada sebuah atau beberapa file untuk dieksekusi sebagai program. Dari keterangan di atas dapat kita simpulkan shell adalah suatu program penterjemah perintah yang kita ketikkan di dalam prompt linux kita. Dan dapat kita simpulkan juga bahwa fungsi dari shell adalah sebagai penghubung antara user/pengguna dengan mesin linux kita (dalam hal ini adalah kernel sebagai pondasi system operasi).

Macam-macam shell yang sering digunakan dalam sistem operasi Linux diantaranya adalah :

  • Bourne shell(sh)
  • C shell(csh)
  • Bourne again shell(bash)
  • dsb

Setiap jenis shell tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai dengan kebutuhan user masing-masing. Berikut ini adalah sedikit penjelasan mengenai beberapa macam-macam shell di Linux

Bourne Shell



  • Diciptakan oleh Steven Bourne. Shell pertama di Unix. Bourne shell merupakan bahasa pemrograman shell yag cukup baik namun kurang nyaman dalam interaktivitas karena tidak dilengkai fasilitas command line completion atau auto complete. Sehingga penulisan script harus dilakukan secara manual.
C Shell


  • Bill Joy mengembangkan bahasa pemrograman shell yang lebih mirip dengan bahasa pemrograman C bagi sebagaian orang dianggap lebih sulit. Kelebihan bahasa pemrograman shell ini daripada Bourne shell adalah sudah tersedia fitur command line completion atau auto complete. Untuk melengkapi perintah kita hanya perlu menekan tombol Tab.
Bourne Again Shell (Bash)


Merupakan bahasa pemrograman shell yang saat ini banyak dipakai pada sistem operasi linux. memliki interaktivitas yang lebih sempurna daripada sebelumnya serta gaya bahasa pemrograman yang lebih mudah untuk digunakan.

Sumber :

  • https://repository.bsi.ac.id/repo/files/330889/download/Modul-Linux-System-Administrator--AHH.pdf
  • https://www.techtarget.com/searchdatacenter/definition/bash-Bourne-Again-Shell
  • https://socs.binus.ac.id/2019/11/06/pengenalan-linux/

Comments

Popular posts from this blog

Debian Router #1- Konfigurasi Linux Debian Sebagai Default Gateway

 Perute atau penghala (bahasa Inggris: router) adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai perutean atau penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan ketiga (lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari tumpukan protokol (protocol stack) tujuh-lapis OSI. (Wikipedia). Tugas router juga menjadi perantara atau  gateway yang mewakili client didalam jaringan menuju internet, jadi setiap permintaan terhadap kases dari luar jaringan lokal akan diteruskan melalui riuter, sejalan dengan fungsi tersebut maka selanjutnya kita kan membuat sebuah gateway menggunakan debian, jadi nantinya client yang kan terkoneksi ke internet akan melewati debian router. Topologi Jaringan Konfigurasi Debian Router / Server Set IP Adddress :      nano /etc/network/interfaces auto enp 0s3 iface enp 0s3 inet static address 192.168.1. 122 netmask 255.255.255.0 network 192.16...

Debian Router #2 - Membuat DHCP Server

 DHCP server adalah server jaringan yang berfungsi untuk mendistribusikan alamat IP dan informasi konfigurasi secara otomatis kepada perangkat klien. DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu protokol standar yang memungkinkan perangkat di jaringan untuk memperoleh alamat IP dan pengaturan jaringan lainnya secara otomatis.   DHCP server memiliki beberapa fungsi, di antaranya: Mengelola alamat IP yang tersedia dalam jaringan, Mendistribusikan alamat IP sesuai permintaan, Membantu memperbarui alamat IP secara otomatis, Mencegah terjadinya IP conflict, Memastikan efisiensi penggunaan alamat IP.   DHCP server dapat mengkonfigurasi informasi lainnya selain alamat IP, seperti subnet mask, gateway default, dan DNS. Dengan adanya DHCP, administrasi jaringan menjadi lebih efisien karena tidak perlu mengkonfigurasi setiap perangkat secara manual.  Topologi Jaringan Langkah Installasi DHCP Server 1. Set Ip Address Untuk Semua Interfaces ...

Konfigurasi NAT ( Internet Gateway ) pada Debian 11

  Assalamualaikum. Pada tulisan ini akan dibahas bagaimana cara konfigurasi NAT untuk gateway internet pada Debian 11 Bullseye, yang mana ini lanjutan dari materi sebelumnya yaitu DHCP server di Debian Bullseye. Sebelumnya kita telah membuat DHCP Server yang akan memberikan Ip Address untuk client dijaringan internal yang menggunakan Windows 7, Client telah mendapatkan Ip Address dari Debian, namun belum bisa mengkases internet, dan melalui tutorial berikut kita akan memberikan Internet ke arah client dengan melakukan konfigurasi NAT. Selamat mencoba. Pertama pastikan telah mengupdate dan mengupgrade system/aplikasi dengan perintah : #apt update dan upgrade dengan perintah : #apt upgrade Setelah selesai silahkan edit file sysctl.conf dengan perintah : #nano /etc/sysctl.conf cari bagian baris bertuliskan berikut : #net.ipv4.ip_forward=1 aktifkan baris tersebut dengan cara menghapus tanda tagar # pada awal baris menjadi : net.ipv4.ip_forward=1 Selanjutnya, Install ip tables pada Debi...